Rabu, Juni 25, 2014
0
Persis seperti sekarang
Ketika aku lihat betapa gigihnya jam dinding bernyanyi tik-tak tik-tak
Disaat gemintang tertutup awan hitam
Yang menurut pendapatku adalah merah
Kita bercumbu di antara kata-kata dan kalimat penggugah semangat dan hasrat
Tentang cinta dan kehidupan seharian kita
Dari pagi hingga malam hari
Bahkan sebelum-sebelumnya juga tertanyakan lagi
Jelas sepertinya ia merasa bosan
Tapi saling tak perduli
Ketika rasa bosan baku hantam dengan kerinduan.

Sungguh lucu dan menggelikan
Aku lihat seorang jagoan terkapar di tanah
Dengan sebilah pisau dapur tertancap di dada nya
Sesaat setelah ia berteriak lantang
Seakan menantang angin dan gemuruh langit
Lalu tiba-tiba tergeletak mati
Dengan bibir tersenyum kecut
Dan menangis ketika sudah menjadi mayat.
Lalu aku terbelalak seperti orang hilang ingatan
Linglung dan tak sempat bertanya dimanakah sang arah.

Ya....aku bermimpi
Saat mata dan hati masih tersadar
Persis seperti sekarang
Ketika aku lihat betapa gigihnya jam dinding bernyanyi tik-tak tik-tak
Saat kita bercumbu diantara barisan kata penggugah semangat dan hasrat.
Semangat untuk selalu bersama pujaan hati
Serta hasrat untuk saling memiliki sehidup semati.

Satu per satu aku hitung dengan jari
Betapa banyak kenangan itu sudah tertanam di otakku
Ternyata dan tak tersangka
Seluruh jari sejuta anak manusia masih terasa kurang
Hingga aku pun berhenti berharap
Akan hadirnya sebuah kenangan lagi
Sebab beberapa di antara nya telah membunuhku
Seperti belati menusuk jantung dan memutus urat nadi ku
Yang denyutnya bahkan terdengar oleh mu
Oleh karena terasa lelah sudah tubuh renta ku

Lenyap sudah apa yang menjadi hasrat dan semangat
Seperti biasanya kembali seperti sejak awal nya
Bercengkerama dengan kata-kata
Bersetubuh dengan jejeran kalimat-kalimat sulit dimengerti
Berpeluh demi makanan
Lalu terlelap hingga fajar datang kembali.


0 komentar:

Posting Komentar

Leave your comments and get backlink from Cara Pujangga.
No spam, please.