Masih saja
Terbelenggu kiasan berjuta aksara
Mendayu-dayu nada nya bak musik etnika
Mengais sisa-sisa imajinasi demi kepuasan dirinya
Seperti pujangga berkalungkan puisi cinta
Apa daya
Tangannya tak sepanjang angan-angan
Tak semegah setiap tumpuk harapan
Terlalu naif untuk melupakan
Terlalu egois untuk diharapkan
Selalu saja jiwa
Teraniaya dalam bungkusan makna
Bersembunyi di balik topeng tawa
Dimana ia fana begitu rupa
Terpasung cerita dan kisah di antara nya
Oh dewa-dewi
Pencatat adegan-adegan duniawi
Pemerhati dan tentara surgawi
Begitu dunia tak nampak manis kini
Sebab masa nya telah mati
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Leave your comments and get backlink from Cara Pujangga.
No spam, please.