Bangku tua menjadi saksi bisu
Pembelajaran makna hidup satu dasawarsa
Atas usia seumur jagung
Ditengah galau suasana pertiwi
Diantara sindiran para kurcaci
Helai demi helai memutih sudah rambut ini
Menuliskan bait demi bait syair kehidupan
Menorehkan keindahan segala sesuatu
BerkeTuhanan dan berprikemanusiaan.
Alam jagat disini sebagai imajinasi daya pikir
Tertuang dalam setiap larik bahasa kalbu
Bermakna dalam sesuai lembutnya alunan hati
Tertera dengan gamblang sebagai bahasa kiasan
Pujangga tua meniti hari-hari
Memaknai setiap warna hidup
Dalam hentakan pena
Dalam torehan sanubari
Sebagai media komunikasi ia dan alam
Tanda persahabatan dalam setiap perjalanan
Perjalanan adalah simphoni
Menuntun alam jiwa dalam kedamaian
Bak sebiduk berdua dengan seorang putri
Berkasih mesra dalam keanggunan syair
Bercengkerama mesra dalam imajinasi
Aku.....
Pujangga tua akhir jaman
Bersepakat dengan alam dan daya ingatku
Menuliskan tiap detil keajaiban
Mengabadikan setiap kejadian
Dengan pena terkasih...
Dengan selembar daun hidup..
Dengan hati nurani...
Dan bersama Tuhanku.
Minggu, September 25, 2011
Unknown
0 komentar:
Posting Komentar
Leave your comments and get backlink from Cara Pujangga.
No spam, please.