Selasa, Juli 15, 2014
1
Kamu
Yang sekarang sudah jauh melintasi tujuh samudera
Sebenarnya tak begitu paham apa yang terlintas di depan mata
Terlebih lagi sesuatu yang tersembunyi di dalamnya hati

Sesungguhnya berkali-kali dan tiada henti telah disampaikan
Hingga setiap bulir air mata begitu bermakna
Namun tetap sulit terpahami olehmu, olehnya, oleh mereka

Entahlah
Kalimat yang susah dicerna
Ataukah kebutaan atas hati telah begitu rupa
Semakin menggelapkan cakrawala sekitar kepala
Lalu tercipta ruang hampa semakin gelap dan gulita



Apakah setiap kata
Harus di ungkap satu per satu untuk di mengerti setiap artinya
Apakah setiap kalimat
Harus terartikan satu per satu untuk di mengerti tiap detil makna nya
Ataukah
Aku harus berteriak di angkasa
Agar engkau mengerti
Betapa kini hidup sudah tiada lagi bermakna
Dan mati

Mungkin saja
Cara terbaik menghindari luka adalah dengan bersuka-cita
Berpesta dan berdansa di antara sesaknya rindu di dada
Sembari sesekali mengusap air mata
Lalu bernyanyi tentang hilangnya cinta

Entahlah engkau mengerti atau tidak kata-kata ini
Suatu kalimat tentang semu nya segala yang ada kini
Yang nampak di depan mata dan menyiksa masing-masing diri
Seakan semua bercerita dan bertutur pasti
Namun sejatinya hanya halusinasi
Sekedar menunjukkan bahwa ia masih kuat berdiri
Yang tak mudah engkau pahami
Sekarang, esok, dan di akhir jaman nanti

1 komentar:

Leave your comments and get backlink from Cara Pujangga.
No spam, please.